- Back to Home »
- Syech Pujiono Gagas Pendidikan Karakter di Madrasah Diniyah
Posted by : Miftahul Huda Genjor
Minggu, 08 Juni 2014
Syech Pujiono Gagas Pendidikan Karakter di Madrasah
Diniyah
BOJONEGORO. Kolomnya.com –
Pembangunan sumber daya manusia yang handal mutlak diperlukan untuk menghadapi
persaingan global. Namun setinggi apapun keahlian manusia tanpa dibekali akhlaq
dan budi pekerti yang baik hanya akan menghasilkan keterpurukan bangsa dan
Negara. Lantaran, orang sudah tidak lagi mengindahkan budaya sopan santun, tepo
seliro, aklhaq luhur dalam menjalani kehidupan bermasyarakat dan bernegara.
Alhasil, kita akan menjadi bangsa bar-bar yang tak lagi mengenal peri
kemanusiaan dan peradaban, bahkan meletakkan agama sebagai symbol komunitas
belaka.
Menanggapi fenomena terus menurunnya
kualitas budaya peradaban ini, Syech Pujiono, kepala Madrasah Diniyah Miftahul
Huda, Desa Genjor, Kecamatan Sugihwaras, Kabupaten Bojonegoro, bertekad akan
menerapkan pendidikan karakter pada santri yang diasuhnya.
Meski secara kualitas materi
pendidikan keagamaan islam dan agama islam yang diajarkan pada para santrinya
telah memenuhi standart yang dibutuhkan. Namun terobosan materi pembelajaran
lain yang berbasis pada pendidikan akhlaq dan bertujuan meningkatkan karakter
bangsa perlu diterapkan.
Hal ini dibutuhkan untuk mengimbangi
derasnya arus informasi dan budaya global yang gampang merasuki anak-anak,
terutama di usia remaja.
“ Anak-anak harus mengetahui
perbedaan yang jelas antara hitam dan putih, baik dan buruk, halal dan haram,
sopan dan nlunyak ( tidak sopan ), terutama dalam komunikasi dengan orang tua
dan orang yang lebih tua,” papar Syech Pujiono, di Hotel Aston, ( 8/6/2014 )
Bojonegoro.
Menurut pia yang menjadi ketua tim
peningatan mutu pendidikan/ madrasah diniyah kabupaten Bojonegoro itu,
pelatihan pendidikan karakter pada guru diniyah yang diasuhnya sebenarnya sudah
pernah akan diterapkan sejak dua tahun lalu. Namun lantaran kurangnya persiapan
guru akhirnya ditunda hingga Romadhan tahun ini.
“ Insyaallah Romadhan tahun ini
sudah bisa dilaksanakan, sehingga guru tahun ajaran baru mendatang sudah bisa
diterapkan pada santri diniyah,” ujar Syech Pujiono. Harapan itu diungkapkan
oleh Pujiono setelah mendapat kepastian kesanggupan dari Kak Acun, sang maestro
karakter Indonesia saat bertemu hotel Aston.
Sebagai ketua tim peningkatan mutu
pendidikan diniyah Bojonegoro dan wakil ketua Forum Komuniikasi Diniyah
takmiliyah Bojonegoro, Pujiono berharap nantinya pendidikan karakter bisa
diadopsi sebagai referensi bahan ajar akhlaq di madrasah diniyah se kabupaten
Bojonegoro. ( stw )
sumber dari : kolomnya.com ( 09 Juni 2014 )